Bentuk neraca saldo adalah sebagai berikut :
No
|
Nama Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
|
|
|
|
Keterangan
:
1.
Kolom nomor untuk mencatat nomor kode rekening yang
bersangkutan.
2.
Kolom nama rekening untuk mencatat nama – nama rekening
yang ada dalam perusahaan tersebut.
3.
Kolom debit untuk mencatat jumlah saldo uang dari
rekening yang besaldo debit.
4.
Kolom kredit untuk mencatat jumlah saldo uang dari
rekening yang bersaldo kredit.
Pada
contoh rekeing buku besar Perusahaan Angkutan Pinggir Kota tersebut di atas
jika dibuat neraca saldonya terlihat sebagai berikut :
Perusahaan Angkutan Pinggir Kota
Neraca Saldo
Per 31 Januari 1991
No
|
Nama Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
101
102
103
111
201
301
|
Kas
Pitang Usaha
Perlengkapan
Kendaraan
Utang Usaha
Modal Budi
|
Rp. 13.000.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 4.500.000,00
Rp. 55.000.000,00
-
-
|
-
-
-
-
Rp. 15.000.000,00
Rp. 62.500.000,00
|
Rp. 77.500.000,00
|
Rp. 77.500.000,00
|
Dari contoh di atas terdapat beberapa rekening yang bersaldo debit dan
ada beberapa rekening yang bersaldo
kredit. Rekening kas tidak akan mungkin bersaldo kredit, oleh sebab itu
rekening kas dikatakan bersaldo normal debit. Saldo normal setiap rekening sama
dengan sisi penambahan dari rekening yang bersangkutan.
Agar
jelasnya di bawah ini adalah tabel saldo normal dari setiap rekening :
No
|
Nama Rekening
|
Saldo Normal
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Harta
Utang
Modal
Prive
Pendapatan
Beban
|
Debet
Kredit
Kredit
Debet
Kredit
Debet
|
0 komentar:
Posting Komentar